Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas XI RPL SMKN 2 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2018/2019
Kompetensi Dasar :
3.11 Menentukan indikator kenerhasilan tahapan produksi massal
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.11.1 Menjelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.11.2 Menentukan indicator keberhasilan tahapan produksi massal
Materi pokok :
KEBERHASILAN TERHADAP PRODUKSI MASAL
Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.
* Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:
1) Kemampuan menyesuaikan diri
2) Produktifitas
3) Kepuasan kerja
4) Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.
* Kriteria Keberhasilan
Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu.
* Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
1) Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru.
2) Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat.
3) Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi.
4) Fokus pada pelaksanaan.
5) Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
* Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas
8) Dukungan modal yang kuat.
* Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari:
1) Modal.
2) Pendapatan.
3) Volume Penjualan.
4) Output produksi.
5) Tenaga Kerja.
* Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
1) Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal.
2) Jumlah produksi.
3) Jumlah pelanggan.
4) Perluasan usaha.
5) Perluasan daerah pemsaran.
6) Perbaikan sarana fisik dan.
7) Pendapatan usaha.
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha
Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Moeliono (1993:300) berpendapat bahwa keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Robbins (1994:58) menyatakan keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.
Akan tetapi kebutuhan usaha itu sifatnya relatif dan unsur memberikan dalam suatu kegiatan usaha juga sangat luas. Steers (1978:45) memberikan beberapa kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu: kemampuan menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya. Pendapat ini hampir serupa dengan yang dikemukakan Suranti (2006:46), menurutnya utuk mencapai keberhasilan usaha dapat dipakai suatu pendekatan yaitu meliputi pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi strategis, dan pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif. Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai dari hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler (1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra usaha/ pihak yang berkepentingan antara lain pelanggan, karyawan, dan pemasok. Sedangkan pedekatan nilai-nilai bersaing menyatakan bahwa keberhasilan usaha dikatakan berhasil apabila unit usaha mampu bersaing dengan unit usaha yang sejenis.
* Kriteria Keberhasilan
McGrath dan MacMillan (Lipiyoadi, 20:2004) menegaskan bahwa entrepreneurial mindset akan mempengaruhi keberhasilan wirausaha, setidaknya ada tiga keunggulan dari entrepreneurial mindset, salah satunya suatu kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan (action-oriented) yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu.
* Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan menurut McGrath dan MacMilan ada lima, yaitu:
1) Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru,
2) Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat,
3) Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi,
4) Fokus pada pelaksanaan,
5) Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Menurut W. Keith Schilit (Rising stars and Fast Fades, 1994 dalam kompas imteraktif.com) ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas
8) Dukungan modal yang kuat.
Keberhasilan itu sendiri meliputi banyak aspek, yang antara lain:
a. Kemampuan menghasilkan laba
Laba bersih yang akan dicapai setelah biaya-biaya dan pajak , harus tumbuh melebihi indeks biaya hidup. Kalau tidak demikian, maka wirausaha akan ketinggalan dalam usahanya.
b. Kedudukan pasar
Apa yang diinginkan perusahaan mengenai kedudukan pasar. Apa perusahaan ingin menjadi pemborong dipasar.
0 komentar:
Posting Komentar